Selasa, 09 Februari 2010

Pemerintah Siap Laksanakan Unas bulan Maret 2010

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menegaskan, bahwa pemerintah sudah siap melaksanakan Ujian Nasional (UN) pada Maret mendatang. “UN sudah siap semuanya, tapi kami masih menunggu laporan dari daerah-daerah tentang jumlah soal UN yang dibutuhkan,” katanya di Surabaya, Senin (8/2) setelah membuka Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal (PTK-PNF) yang diikuti 163 peserta dari seluruh Indonesia.

Menurutnya pihaknya akan menghitung secara cermat, antara soal UN yang dibutuhkan dan jumlah soal yang dikirimkan. “Jangan sampai jumlah soal yang dibutuhkan ada 30 soal, tapi soal yang dikirim berjumlah 32. Maka dua soal yang tak terpakai akan disalahgunakan, karena jumlah soal yang dibutuhkan akan dihitung secara teliti,” katanya.

Mantan Rektor ITS Surabaya itu mengatakan, kualitas soal UN juga akan diupayakan semakin baik dan mewakili tipe-tipe soal UN sesuai dengan variasi kualitas sekolah. “Karena itu, ada try out yang akan dapat menjadi pemetaan tipe soal UN bagi masing-masing daerah yang sangat bervariasi. Meski begitu, akan tetap ada standar minimum,” katanya.

Selain kesiapan soal UN, ia mengatakan percetakan juga sudah diberi standar terkait kualitas kertas untuk soal UN, ukuran jenis kertas, dan sebagainya. “Dengan standar percetakan itu, kualitas soal UN akan terjamin. Sehingga tidak akan terlalu tipis, dan mudah rusak,” katanya.

Setelah itu, tahap pelaksanaan akan diikuti dengan pengawasan. “Yang terpenting adalah evaluasi UN, karena hasil UN akan menunjukkan daerah mana atau sekolah mana yang perlu dibantu pemerintah untuk ditingkatkan kualitasnya,” katanya.

Dalam rapat koordinasi PTK-PNF yang berlangsung selama tiga hari (7-9/2) itu juga, dibahas rencana Jambore Seribu PTK-PNF tingkat nasional di Surabaya pada 28 Juli hingga 2 Agustus 2010. sb : Antara


Selasa, 02 Februari 2010

Gerakan Nasional Demokrat


JAKARTA - 1 february 2010 sekira pukul 15.00 WIB, sejumlah tokoh akan mendeklarasikan sebuah organisasi massa (ormas) Nasional Demokrat di Istora Senayan Jakarta.Tokoh pendidikan Didik J Rachbini mengaku akan menghadiri acara tersebut bersama sejumlah tokoh lainnya. Namun, dia membantah jika Nasional Demokrat adalah gerakan yang akan menjurus menjadi partai politik.“Ini tidak lari ke sana (parpol). Ini hanya perkumpulan biasa seperti KIB-nya Rizal Ramli,” ujar Didik saat dikonfirmasi okezone per telepon, Senin (1/2/2010).Namun, mantan anggota DPR ini enggan membeberkan perannya di Nasional Demokrat. “Yang jelas nanti saya akan hadir saat deklarasi. Sebagai apanya, lihat saja nanti,” tukasnya.Didik mengimbau kepada berbagai pihak agar tidak terlalu mempersoalkan munculnya Nasional Demokrat. Sebab, kata dia, undang-undang sudah memberi kebebasan warga negara untuk berserikat. “Ini murni gerakan sosial, tak ada yang lain,” tegasnya lagi.Sebagaimana diketahui, sebanyak 45 tokoh akan menjadi deklarator dibentuknya Nasional Demokrat. Dari 45 nama tokoh tersebut di antaranya Surya Paloh, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Eep Saifullah Fatah, dan Budiman Sujatmiko.Acara deklarasi sendiri yang berperan sebagai ketua penyelenggara adalah mantan penyiar berita yang menjadi kader Partai Golkar, Meutya Hafid.(teb)

sb : news.okezone.com