Nama Saya Saptuari Sugiharto… saya tinggal di Yogyakarta,
Sejak tulisan saya tentang Putri Herlina bulan Juni 2011 lalu muncul
di www.saptuari.com, respon dari kawan-kawan pembaca blog ini sungguh
luar biasa! SMS dan Mention twitter masuk terus yang hampir semuanya
ingin nitip sedekah. Ada yang meminta untuk diberikan ke Panti-Panti
Asuhan yang ditinggali bayi, ada juga yang minta diberikan kepada
siapapun yang membutuhkan. Saya seperti mendapatkan AMANAH DARI LANGIT
untuk kepercayaan ini. Bayangkan, kawan-kawan yang tidak pernah berjumpa
dengan saya, hanya ketemu di dunia maya rela untuk berbagi dan percaya
bahwa sedekahnya akan sampai kepada yang berhak! Hanya Allah yang
Berkuasa Membalikkan hati yang membuat semua ini terjadi. Terimakasih
kawan-kawan.. Amanah kalian akan kusampaikan! Ini adalah
pertanggungjawaban dunia akhirat… nanti saksinya kaki, tangan kita semua
dan para Malaikat!
Setelah pertamakali saya menulis tentang pengumpulan bantuan untuk
Panti Asuhan Sayap Ibu pada tanggal 9 Juni 2011, dan bantuan pertama
dari pembaca blog www.saptuari.com diserahkan pada
tanggal 13 Juni 2011, ternyata langkah itu tidak berhenti. Banyak yang
terus menitipkan sedekahnya untuk saya sampaikan kepada mereka yang
berhak. Ini memang bukan yang pertama untuk saya, pada bulan November
2011 lalu ketika Merapi meletus saya dan kawan-kawan di Kedai Digital
juga bergerak mengumpulkan dana melalui Sosial Media sehingga terkumpul
180 Juta.
Setelah saya renungkan, saya memutuskan gerakan berlanjut ini
dinamakan #SedekahRombongan (dengan bentuk Hastag yang mudah dikenali di
Twitter), saya membuat dua rekening khusus di bank yang memang hanya boleh ditransfer untuk donatur #SedekahRombongan, bukan untuk rekening Bisnis.
Satu persatu muncul kawan-kawan yang mendukung gerakan ini, tiap hari
ada saja yang terus memberikan dananya, baik melakukan konfirmasi atau
tidak. semua tercatat di mutasi yang rutin kami rekap. Saya memutuskan tanggal 9 Juni 2011 adalah hari kelahiran #SedekahRombongan, jika Allah mengijinkan gerakan ini akan bertahan hingga tahun-tahun ke depan.
Saya juga mengajak beberapa rekan menjadi Relawan sukarela dalam gerakan ini. Mereka tidak digaji, bahkan biaya bensinpun mereka tanggung sendiri. 100% Dana #SedekahRombongan kami sampaikan untuk Para Duafa yang menjadi sasaran!
Pada saat penyerahan juga muncul sukarelawan dadakan yang ikut
mendukung gerakan ini, mereka semua ikhlas turun kelapangan tanpa
mendapatkan imbalan…
Kami mulai mengerucutkan siapa saja yang bisa menjadi sasaran penerima #SedekahRombongan berdasarkan prioritas yaitu:
1. Panti Asuhan Anak Cacat
2. Panti Asuhan Bayi Terlantar
3. Panti Asuhan Yatim Piatu
4. Janda-Janda tua dhuafa
5. Anak-Anak/Dewasa/Orangtua Sakit dan tidak mampu
6. Biaya sekolah Anak Yatim dan Duafa
7. Pondok Pesantren yang sedang dibangun/kekurangan
8. Mushola/Masjid yang sedang dibangun
9. Kebutuhan alat ibadah (Quran, Sarung, Mukena dll)
#SedekahRombongan juga memiliki visi dalam bentuk penjelasan identitasnya: “Ini
adalah Sedekah Jalanan, ini tentang obat yang belum terbeli, beras dan
lauk yang belum terbayar… tentang susu dan makanan bayi yang habis esok
hari, juga biaya sekolah yang masih tertunda… juga tentang bangunan
panti, pondok, tempat tinggal bersama yang harus ditambah luasnya…”
#SedekahRombongan menyampaikan titipan dari langit, tanpa perlu rumit,
sulit, dan berbelit-belit!”
Mari terus bergerak dan ikut mengangkatnya bersama-sama!
Gak ada perbuatan baik yang sia-sia…
untuk tabungan kelak di kuburan kita semua…
“Sayangilah mereka yang ada di bumi, agar engkau dicintai yang ada di langit..”
(Rekening KHUSUS #SedekahRombongan)
Rek BCA: 456-492-1400
Rek Mandiri: 137-00-8979-8900
a/n Saptuari Sugiharto
FOTO-FOTO
Putri Herlina dan adik-adik cacat di Panti Sayap Ibu Jogja
Putri dengan Selly (Bayi yang ditinggal begitu saja
di rumah sakit) cacat dalam, sehingga tidak bisa menelan. minum susu
harus lewat hidung. Kakinya kaku dan hanya berbaring di tempat tidur. Lihat Putri yang membelai selly dengan ‘tangan’ bidadarinya... mata kita tidak bisa secara fisik melihatnya..
Indah, umur 6 tahun buta sejak lahir. Tidak punya bola mata. setiap hari hanya bisa berjalan dengan dituntun di sekitar panti. di Sayap Ibu Kalasan Jogja lebih dari 30 anak-anak korban Aborsi Gagal… Cacat… dibuang dan ditinggalkan.. sampai tua mereka disana. Siapa
yang mau mengurusnya? ada yang tega membuang mereka begitu saja di
pinggir jalan? biarkan hilang, terluka dan tersiksa dihempaskan
kelaparan.. Jatah makan mereka dari pemerintah hanya 3000/hari/anak!! selebihnya Panti hanya mengandalkan dari donatur.
DOUBLE MENDERITA…
Mereka Anak-Anak Manusia.. sudah tidak punya orang tua, dibuang sejak lahirnya, ditambah cacat mental dan raganya…
Panti Asuhan yang mengurus mereka bebannya 2-3 kali lipat dari Panti Asuhan biasa yang anak-anaknya yatim tapi normal semua.
tinggal kita mau tidak, meringankan beban itu…toh rejeki kita juga cuma Titipan Tuhan, justru kita bangga jika bisa jadi air pancuran Rejeki dari Tuhan
Mereka Anak-Anak Manusia.. sudah tidak punya orang tua, dibuang sejak lahirnya, ditambah cacat mental dan raganya…
Panti Asuhan yang mengurus mereka bebannya 2-3 kali lipat dari Panti Asuhan biasa yang anak-anaknya yatim tapi normal semua.
tinggal kita mau tidak, meringankan beban itu…toh rejeki kita juga cuma Titipan Tuhan, justru kita bangga jika bisa jadi air pancuran Rejeki dari Tuhan
Dikutip dari : www.sedekahrombongan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar